Amerika Berlalukan Larangan Perjalanan Ke AS bagi Enam Negara Muslim

Larangan sementara untuk memasuki Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Donald Trump terhadap warga enam negara berpenduduk mayoritas Muslim dan seluruh pengungsi, mulai diterapkan.

Larangan perjalanan ( travel ban atau Muslim ban) bagi pihak-pihak tersebut mulai diberlakukan pada Kamis (29/6/2017) pukul 20.00 waktu setempat atau Jumat (30/6/2017) pukul 07.00 WIB. 


Amerika Berlalukan Larangan Perjalanan Ke AS bagi Enam Negara Muslim

Kendati demikian, larangan itu hanya berlaku sebagian, yaitu masih memungkinkan warga tertentu dari negara-negara tersebut melakukan perjalanan ke AS, sebagaimana dilaporkan AS.

Enam negara yang terdampak larangan perjalanan Trump itu adalah dari Iran, Libya, Suriah, Somalia, Sudan, dan Yaman.


Peluncuran langkah kontroversial itu dilakukan setelah Mahkamah Agung (MA) pada pekan ini memutuskan untuk mengizinkan perintah eksekutif Trump diterapkan.

Namun, MA banyak mengurangi cakupan larangan, yaitu dengan mengecualikan warga dan pengungsi yang memiliki hubungan "yang dapat dipercaya" dengan seseorang atau kesatuan di AS.

Pada Rabu (28/6/2017) malam atau Kamis WIB, Departemen Luar Negeri mengatakan, berdasarkan putusan MA, para pemohon visa dari enam negara itu harus memiliki hubungan dekat dengan keluarga atau hubungan resmi dengan suatu kesatuan di AS untuk diperbolehkan masuk ke AS.

Trump pertama kali mengumumkan larangan perjalanan sementara itu pada Januari. Ia menyebut larangan sebagai langkah memerangi terorisme, guna memberi waktu untuk melakukan pemeriksaan keamanan lebih baik.

Perintah Trump itu menimbulkan kekacauan di bandar-bandar udara karena para petugas bergelut untuk melaksanakannya.

Keputusan presiden tersebut kemudian diblokir oleh pengadilan-pengadilan federal di tengah penentangan berbagai pihak, yang menganggap perintah Trump itu merupakan tindakan diskriminasi terhadap kalangan Muslim serta tidak ada pembenaran alasan soal aspek keamanan.

Larangan dalam versi yang sudah diperbaiki dimunculkan pada Maret tapi kemudian juga dibekukan oleh pengadilan.

Pada Senin (26/6/2017), MA AS memutuskan untuk mengeluarkan izin penerapan larangan.
Berdasarkan keputusan MA, warga dari keenam negara itu dan seluruh pengungsi dilarang memasuki AS, masing-masing untuk 90 hari dan 120 hari.

Larangan hanya akan berlaku sebagian hingga MA menyidangkan kasus itu pada periode berikutnya, mulai Oktober.  (Kompas)

0 komentar:

Tiongkok Bangun Markas Militer Baru di Laut China Selatan

China terus memperkuat keberadaannya di Laut China Selatan dengan membangun fasilitas militer baru di pulau-pulau di perairan tersebut.

Sebuah lembaga kajian (think-thank) Amerika Serikat, Kamis (29/6/2017), melaporkan, China telah membangun fasilitas militer baru, seperti dilaporkan Reuters.


Tiongkok Bangun Markas Militer Baru di Laut China Selatan

Langkah itu jelas dapat meningkatkan ketegangan dengan Washington, yang menuduh Beijing melakukan militerisasi di jalur maritim paling vital di kawasan Asia.

Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI), bagian dari Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, mengatakan, citra satelit baru menunjukkan aktivitas yang terus meningkat di perairan Laut China Selatan.


China telah membangun tempat penampungan rudal dan fasilitas radar dan komunikasi yang di pulau-pulau karang Fiery Cross, Mischief, Subi Reefs, di Kepulauan Spratly.

 Washington telah mengkritik pembangunan fasilitas militer China di pulau-pulau buatan dan khawatir fasilitan itu dapat digunakan untuk membatasi pergerakan kapal secara bebas melalui Laut

China Selatan, sebuah jalur perdagangan yang penting untuk seluruh komunitas niaga dunia.

Bulan lalu, sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar dalam jarak 12 mil laut di Mischief Reef untuk menunjukkan tentang kebebasan operasi navigasi.

Klaim China terhadap sebagian besar jalur laut di kawasan Laut Chian Selatan mulai ditantang keras sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai menjabat.

China selalu membantah tuduhan AS bahwa pihaknya melakukan militerisasi di Laut China Selatan, yang juga diklaim oleh negara tetangga seperti Taiwan, dan negara-negara anggota ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Trump telah meminta bantuan China untuk mengekang program nuklir dan rudal Korut. Namun, ketegangan antara Washington dan Beijing mengenai instalasi militer di Laut Cina Selatan dapat mempersulit upaya tersebut.

China telah membangun empat tempat penampungan rudal baru di Fiery Cross Reef untuk menuju ke delapan pulau di kawasan itu, kata AMTI.

Mischief dan Subi masing-masing memiliki delapan tempat penampungan, kata think tank tersebut dalam sebuah laporan sebelumnya.

Pada Februari lalu, Reuters melaporkan bahwa China telah hampir selesai membangun gedung untuk menampung rudal permukan-ke-udara jarak jauh di tiga pulau.

Di pulau Mischief Reef, array antena yang sangat besar sedang dipasang, yang tampaknya digunakan untuk meningkatkan kemampuan Beijing memantau lingkungan di sekitarnya, kata AMTI.

Juga, demikian AMTI menambahkan bahwa instalasi harus menjadi perhatian ke Filipina karena kedekatannya dengan daerah yang diklaim oleh Manila.

Sebuah kubah besar baru-baru ini dipasang di Fiery Cross dan satu lagi sedang dalam pembangunan, yang menunjukkan sistem komunikasi atau radar yang cukup besar, kata AMTI. Dua kubah lainnya dibangun di Mischief Reef, katanya.

Sebuah kubah yang lebih kecil dipasang di dekat tempat penampungan rudal di Mischief, "menunjukkan bahwa itu dapat dihubungkan ke radar untuk sistem rudal yang mungkin ada di sana," kata AMTI.

" Beijing sekarang dapat menggunakan aset militer, termasuk pesawat tempur dan peluncur rudal bergerak, ke Kepulauan Spratly setiap saat," katanya.  (Kompas)

0 komentar:

Amerika Serikat Tuduh Pemerintah Suriah Siapkan Serangan Kimia

Amerika Serikat meminta Damaskus membatalkan rencana serangan kimia, tudingan didasarkan atas informasi intelijen terkait persiapan di lapangan terbang Suriah, kata pejabat pada Selasa.

Rusia, pendukung utama pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad, langsung menanggapi dengan mengecam tudingan itu.

Amerika Serikat Tuduh Pemerintah Suriah Siapkan Serangan Kimia

Juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi tentang kegiatan di lapangan terbang Shayrat, yang menjadi sasaran serangan peluru kendali Amerika Serikat pada 6 April.

"Persiapan itu melibatkan pesawat di hanggar khusus, yang kami tahu sering digunakan untuk persenjataan kimia," kata Davis.

Davis mengatakan aktivitas itu terjadi sejak "satu atau dua hari lalu". Dia tidak menjelaskan bagaimana Amerika Serikat mendapatkan informasi intelijennya.

Pada Senin, Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah Suriah menyiapkan serangan kimia dan mengancam Bashar akan "membayar harga mahal" jika mewujudkan rencana itu.

Pada April, Amerika Serikat menyerang lapangan udara Shayrat dua hari setelah 87 orang tewas akibat sebuah serangan gas beracun di wilayah gerilyawan. Suriah membantah telah melakukan serangan itu.

Pada Selasa, Rusia membantah informasi intelejen Amerika Serikat.

"Saya tidak mengetahui adanya informasi mengenai ancaman serangan senjata kimia," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada sejumlah wartawan pada Selasa.

"Tentu saja, kami menilai tudingan itu adalah ancaman yang tidak bisa diterima bagi kepemimpinan sah Republik Arab Suriah," kata dia.

Sejumlah pejabat Rusia sendiri menyebut perang di Suriah sebagai sumber ketegangan utama antara Moskow dengan Washington. Serangan rudal pada April, yang diperintahkan secara langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, telah menaikkan resiko konfrontasi dua negara.

Sementara itu, Bashar pada Selasa mengunjungi pangkalan udara Rusia di Hmeymin, kawasan barat Suriah. Ini adalah kunjungan pertamanya di tempat yang digunakan Moskow untuk menggelar operasi militer udara di Suriah.

Baik militer maupun Kementerian Luar Negeri Suriah hingga kini tidak menanggapi tudingan Gedung Putih itu.

Senator Amerika Serikat Bob Corker, yang merupakan kepala Komite Urusan Luar Negeri, menyatakan kekhawatiran adanya persiapan serangan senjata kimia memang benar.

"Klaim itu benar," kata dia.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, menambahkan peringatan Trump tidak hanya ditujukan kepada pemerintah Suriah, tapi juga kepada Rusia dan Iran yang selama ini mendukung Bashar.

"Tujuan utamanya bukan hanya kepada Bashar, tapi juga menjadi pesan bagi Rusia dan Iran bahwa jika ini terjadi lagi, kami sudah memperingatkan kalian," kata dia.

Haley menekankan tujuan utama Amerika Serikat di Suriah adalah untuk memerangi kelompok bersenjata ISIS, bukan menggulingkan Bashar.

"Saya tidak melihat Suriah berjaya di bawah Bashar. Namun prioritas Amerika Serikat saat ini tetap memerangi IS," kata dia.

Pejabat intelijen sejumlah negara sejak lama menduga terdapat tempat baru untuk menyembunyikan senjata kimia mereka dari pemeriksaan internasional, kata sumber dari Amerika Serikat, demikian Reuters. (Antara)

0 komentar:

TNI Optimalkan Pengamanan Barack Obama Selama Liburan DI Indonesia

Korem 072/Pamungkas Yogyakarta akan semaksmimal mungkin menjaga mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang akan berlibur di sana mulai besok (28/6). Walau bukan lagi menjadi presiden, namun Secret Service masih menjaga dia dan keluarganya.


Obama dan istrinya, Michelle, dan kedua anak perempuannya, Sasha dan Malia, masih berada di Bali. Mereka berlibur di Bali, di antaranya berjalan-jalan di sawah di desa-desa setempat, arung jeram di Sungai Ayung, dan lain-lain.

"Hari ini kami telah menggelar rapat koordinasi kesiapan kedatangan Barack Obama ke Yogyakarta," kata Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigadir Jenderal TNI Fajar Setyawan, di Yogyakarta, Selasa.

Demi keamanan dan keselamatan Obama dan keluarganya, dia merahasiakan rute kunjungan itu.

Menurut rencana, Obama akan ada di Yogyakarta sejak Rabu besok hingga 30 Juni nanti. Dia juga akan menjadi pembicara utama pada sidang besar diaspora Indonesia, di Jakarta, pada 1 Juli nanti.

Obama, dalam kunjungan resminya sebagai presiden Amerika Serikat di Jakarta, pada November 2011, pernah berkata bahwa dia akan kembali lagi ke Indonesia.

Saat itu, di depan hadirin mahasiswa, dia sangat fasih mengenang masa kecilnya di bilangan Menteng Dalam, Jakarta Pusat. Malahan dia menirukan suara tukang sate keliling menjajakan dagangannya, dan mengulas sedikit tentang bakso, yang dia bilang enak rasanya.

Juga tentang Sarinah, yang dia bilang bahwa itulah satu-satunya gedung tinggi toserba di Jakarta yang ada saat dia tinggal di Jakarta.

Obama pernah tinggal di Jakarta saat dia masih bocah bersama ibu kandungnya, dan ayah tirinya yang seorang WNI. Dia bersekolah di Jakarta dan oleh teman-temannya, dia dipanggil Barry.  (Antara)

0 komentar:

Rusia Produksi Drone yang Mampu Terbang Tanpa Suara

Kalashnikov merupakan perusahaan pembuat senjata Rusia yang terkenal dengan senapan serbu legendaris AK-47, telah mulai memproduksi massal pesawat tak berawak (drone) canggih untuk penyelidikan dan pengintaian, ZALA 421-16E2. Pesawat ini memiliki fitur penerbangan tanpa suara.

Rusia Produksi Drone yang Mampu Terbang Tanpa Suar

“Sistem ZALA 421-16E2 tidak ada bandingannya baik di Rusia maupun di dunia dalam hal fungsionalitas, kesederhanaan, dan keandalan operasi. Ia juga memiliki fitur penerbangan tanpa suara, yang sangat berguna untuk badan-badan pertahanan dan keamanan,” ujar Nikita Zakharov, wakil CEO ZALA AERO (bagian dari Kalashnikov), seperti yang diberitakan TASS, Selasa (20/6).


Beberapa badan pemerintah, perusahaan, dan perdagangan telah memesan sistem ZALA 421-16E2. Kalashnikov berharap drone ini dapat diuji coba tahun ini dan didemonstrasikan pada Pertunjukan Udara dan Aviasi Internasional 2017 di Moskow pada Juli 2017 dan pameran Army 2017 pada Agustus mendatang.

ZALA 421-16E2 memiliki bobot 7,5 kilogram, dan dapat dipasang kamera siang hari dengan 60 kali optical zoom dan modul pencitraan termal dengan 10 kali optical zoom. Drone ini dapat mengirimkan informasi video di tengah kondisi cuaca yang sulit dengan jarak lebih dari 30 kilometer dan radius kendali lebih dari 50 kilometer. Selain itu, ZALA 421-16E2 juga dapat terbang terus-menerus selama empat jam dan diluncurkan dengan tangan.  (RBTH)

0 komentar: