Jet Tempur China Dibidik Jet Tempur Jepang

China dibuat murka oleh tindakan yang dilakukan oleh jet tempur milik Jepang di dekat Laut China Timur. Jet temput Jepang dilaporkan menargetkan sebuah jet China, dan melakukan manuver yang membahayakan jet China.


Juru bicara Kemhan China, Wu Qian menyatakan, jet Jepang bukan hanya mengunci posisi jet China, tapi juga melepaskan proyektil pengecoh. Hal itu dinilai sangat membahayakan pilot jet tempur China.

"Apa yang lebih mengkhawatirkan, ketika pesawat dari Pasukan Bela Diri Jepang menghadapi pesawat Cina, radar mereka menyala. Mereka melepaskan proyektil pengecoh dan menunjukkan aksi tidak profesional dan perilaku provokatif lainnya yang berbahaya," kata Wu.


"Tindakan ini membahayakan pesawat dan personel militer Cina dan adalah akar dari masalah maritim dan udara China dan Jepang," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (27/10).

China mendesak Jepang untuk mengadopsi sikap bertanggung jawab dan mencegah insiden seperti itu terjadi kembali. Sejauh ini pemerintah Jepang belum memberikan komentar mengenai tudingan yang disampaikan oleh China tersebut.  (SindoNews)

0 komentar:

Rusia Luncurkan Kapal Selam Super Siluman Veliky Novgorod

Angkatan Laut Rusia meluncurkan kapal selam super siluman terbaru mereka. Kapal selam yang diberi nama Veliky Novgorod akan disebar di Laut Hitam di mana NATO bersiap untuk mengirim ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.
Angkatan Laut Rusia meluncurkan kapal selam super siluman terbaru mereka. Kapal selam yang diberi nama Veliky Novgorod akan disebar di Laut Hitam di mana NATO bersiap untuk mengirim ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.


Rusia Luncurkan Kapal Selam Super Siluman Veliky Novgorod
Rusia meluncurkan kapal selam super siluman Veliky Novgorod yang akan dioperasionalkan di Laut Hitam. Foto/Istimewa

Veliky Novgorod menjadi tambahan kekuatan baru untuk armada Laut Hitam Rusia yang mampu menyerang target di darat, laut, dan bawah air. Kapal selam ini juga bisa mengikuti aktivitas penting angkatan laut Rusia lainnya. Kapal diesel listrik ini memamerkan teknologi stealth canggih  dan peningkatan jangkauan tempur secara resmi diluncurkan di St. Petersburg.

Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia Laksamana Aleksandr Fedotenkov dan CEO galangan kapal Alexander Buzakov hadir di upacara resmi sebelum kapal dipindahkan ke Laut Hitam untuk beroperasi. Buzakov mengatakan bahwa kapal selam lain kelas Varshavyanka, Kolpino, akan diluncurkan pada bulan November mendatang.AL


"Uji coba kelima kapal selam, Veliky Novgorod, telah berhasil diselesaikan dan pada tanggal 25 Oktober akan diserahkan kepada Armada Laut Hitam. Pengalihan kapal selam keenam, Kolpino, sedang berlangsung. Dijadwalkan akan selesai pada 25 November," terangnya seperti dikutip dari laman Express, Jumat (28/10/2016).

Veliky Novgorod dirancang untuk operasi anti kapal dan anti kapal selam di perairan pertengahan mendalam. Kapal ini membawa 52 awak, memiliki kecepatan di bawah air diatas 20 knot dan daya jelajah 4.000 mil. Kapal ini bisa beroperasi di bawah air selama 45 hari dan dipersenjatai dengan 18 torpedo dan rudal permukaan ke udara.
Veliky Novgorod menjadi tambahan kekuatan baru untuk armada Laut Hitam Rusia yang mampu menyerang target di darat, laut, dan bawah air. Kapal selam ini juga bisa mengikuti aktivitas penting angkatan laut Rusia lainnya. Kapal diesel listrik ini memamerkan teknologi stealth canggih  dan peningkatan jangkauan tempur secara resmi diluncurkan di St. Petersburg.

Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia Laksamana Aleksandr Fedotenkov dan CEO galangan kapal Alexander Buzakov hadir di upacara resmi sebelum kapal dipindahkan ke Laut Hitam untuk beroperasi. Buzakov mengatakan bahwa kapal selam lain kelas Varshavyanka, Kolpino, akan diluncurkan pada bulan November mendatang.

"Uji coba kelima kapal selam, Veliky Novgorod, telah berhasil diselesaikan dan pada tanggal 25 Oktober akan diserahkan kepada Armada Laut Hitam. Pengalihan kapal selam keenam, Kolpino, sedang berlangsung. Dijadwalkan akan selesai pada 25 November," terangnya seperti dikutip dari laman Express, Jumat (28/10/2016).

Veliky Novgorod dirancang untuk operasi anti kapal dan anti kapal selam di perairan pertengahan mendalam. Kapal ini membawa 52 awak, memiliki kecepatan di bawah air diatas 20 knot dan daya jelajah 4.000 mil. Kapal ini bisa beroperasi di bawah air selama 45 hari dan dipersenjatai dengan 18 torpedo dan rudal permukaan ke udara.  (SindoNews)

0 komentar:

Makkah Nyaris Dihantam Rudal Balistik Houthi Yaman

Milisi pemberontak Houthi Yaman meluncurkan rudal balistik ke arah kota suci Makkah pada hari Kamis. Namun, militer koalisi Arab yang yang dipimpin Arab Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan rudal Houthi yang nyaris menghantam Kota Makkah itu.

Makkah Nyaris Dihantam Rudal Balistik Houthi Yaman

Serangan Houthi dengan target Kota Makkah itu dikonfirmasi militer Saudi yang disiarkan kantor berita negara Saudi, SPA, Jumat (28/10/2016).

Menurut pernyataan militer Saudi, pasukan koalisi Arab menghancurkan rudal balistik Houthi yang sudah melesat 65 km (40 mil) dari kota suci Makkah. Serangan rudal Houthi tidak menimbulkan kerusakan terhadap situs suci umat Islam.


Makkah seperti diketahui merupakan rumah bagi berbagai situs suci dalam Islam, termasuk Masjidilharam.

Sementara itu, kelompok Houthi dalam sebuah pernyataan hari Jumat, mengkonfirmasi tembakan rudal balistik Burkan-1 ke wilayah Arab Saudi. Namun, Houthi mengklaim tembakan rudal balistik mereka diarahkan ke Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, bandara tersibuk Kerajaan Arab Saudi.

Kelompok Houthi telah menguasai sebagian wilayah Yaman utara termasuk Ibu Kota Sanaa bersama dengan sekutunya para loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.  (SindoNews)

0 komentar:

Bunker Rahasia yang di Klaim Paling Aman untuk Berlindung

APA yang ada di benak Anda ketika mendengar  kata bunker? Bunker selalu identik dengan ruangan rahasia bawah tanah.

Dalam 60 tahun terakhir, banyak negara berlomba-lomba memperkuat fasilitas keamanan. Salah satunya dengan membangun bunker yang biasannya digunakan sebagai basis militer, fasilitas penelitian ataupun sebagai tempat evakuasi jika terjadi ledakan besar, bencana alam, dan peristiwa lain. Berikut 10 bunker bawah tanah rahasia di dunia.


Bunker Rahasia yang di Klaim Paling Aman untuk Berlindung

1. Svalbard Global Seed Vault (Norwegia)
Bunker ini berada di Norwegia, letaknya sekitar 810 mil dari Kutub Utara. Bangunan depannya menyerupai sebuah pintu masuk besar dan didesain seperti semacam tempat evakuasi besar-besaran pada keadaan sangat darurat. Berbagai jenis benih dan bibit tanaman dari berbagai negara disimpan sebanyak mungkin di dalam fasilitas bawah tanah ini. Tujuannya untuk persediaan jika jenis-tanaman-tanaman tersebut mengalami kepunahan akibat ledakan besar atau radiasi nuklir.


2. Denver International Airport (Colorado, AS)
Denver International Airport merupakan salah satu bandara terbesar dan tersibuk di dunia seluas 53 mil persegi yang berada di Colorado, AS. Bandara tersebut dikabarkan memiliki bunker di bawah tanah, meski di atasnya hanya hamparan dataran. Lima bangunan telah dibangun dan di atas bangunan tersebut dibangun bangunan baru

3. Shanghai Complex (China)
Sebagian besar bangunan Shanghai Complex telah dibuat tersembunyi. Satu hal yang diketahui sejumlah media ialah keberadaan bunker di Shanghai Complex dengan luas 1 juta kaki persegi dan mampu menampung hingga 200.000 orang serta memiliki kemampuan menahan ledakan, radiasi nuklir, dan gas beracun

4. Burlington Bunker (Inggris)
Burlington Bunker merupakan kota seluas 35 hektare bekas kota perang dingin dan terletak 100 kaki di bawah permukaan Corsham, Inggris. Tempat tersebut dibangun Pemerintah Inggris pada 1950 dengan kode bernama Burlington. Tempat ini dapat menampung 6.000 orang serta bertahan selama 3 bulan dan dapat menahan serangan nuklir

5. Greenbrier Bunker (Virginia, AS)

Greenbrier Bunker awalnya merupakan bangunan tambahan yang dibangun Pemerintah Amerika Serikat di bawah Hotel Greenbier pada 1958. Mereka diizinkan membangun bunker seluas 120.000 kaki persegi di bawah hotel dan baru terungkap keberadaannya pada 1990. Dikabarkan saat ini bunker tersebut telah dinonaktifkan.

6. Iron Mountain (Massachusetts, AS)

Iron Mountain awalnya merupakan benteng bawah tanah yang dibangun sebuah perusahaan jasa manajemen informasi. Meski pada awalnya tidak untuk dijadikan bunker bawah tanah, namun tempat tersebut memiliki predikat sebagai salah satu tempat paling aman di muka bumi jika terjadi sesuatu dengan luas 10.000 kaki persegi

7. Moscow Metro (Rusia)
Moscow Metro adalah sistem kereta bawah tanah dan sistem bawah tanah besar untuk kereta rahasia serta bunker. Moscow Metro juga merupakan kota tersembunyi di bawah Kota Moskow yang sebagian besar dibangun mantan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin di era Perang Dingin.

8. Raven Rock Mountain Complex (Pennsylvania-Maryland, AS)
Dikenal dengan Site R, terletak di Weynesboro, Pennsylvania, AS. Tempat ini punya julukan underground Pentagon dan memang dibangun untuk menghadapi kiamat. Site R sudah dibangun sejak 1950-an.

Tempat ini konon berisi banyak fasilitas bertahan hidup mulai dari pompa udara sampai lorong-lorong yang berisi kamar-kamar. Site R begitu kuat hingga dikatakan sanggup bertahan dari bom nuklir sekalipun.

9. Cheyenne Mountain (Colorado, AS)
Fasilitas bawah tanah Cheyenne Mountain Complex berada di dekat Colorado Spring, Colorado dan dibangun di dalam bukit bebatuan granit sedalam 2.000 kaki. Bunker yang didesain untuk evakuasi dan menahan serangan militer ini mampu bertahan dari ledakan nuklir berkekuatan 5 megaton.

10. Mount Weather (Virginia, AS)
Mount Weather memiliki fasilitas komando sipil dan bunker bawah tanah serta digunakan sebagai pusat komando untuk Federal Emergency Management Agency (FEMA). Pengumuman yang dibuat Presiden ataupun FEMA selama sistem siaga darurat kemungkinan terbesar berasal dari tempat tersebut. Mount Weather telah diperkaya. Tidak hanya dengan bangunan di atas permukaan, namun juga bawah tanah

Sumber: wonderfulengineering.com

0 komentar:

Rusia Ujicoba Rudal Glider Hipersonik Yang Diklaim Kalahkan Sistem Anti-Rudal AS

Pasukan rudal strategis Rusia meluncurkan rudal balistik RS-18 dari glider hipersonik, pada hari Selasa. Glider hipersonik yang bisa membawa hulu ledak nuklir ini diklaim mampu mengalahkan sistem anti-rudal Amerika Serikat (AS).

Uji coba dilakukan pada tengah hari dari sebuah situs dekat kota Yasny, wilayah Orenburg, di Ural selatan. Hulu ledak yang ditembakkan dilaporkan mencapai lapangan tembak Kura di Kamchatka, wilayah Timur Jauh Rusia.


Rusia Ujicoba Rudal Glider Hipersonik Yang Diklaim Kalahkan Sistem Anti-Rudal AS

”Tes itu sukses. Hulu ledak sampai ke lapangan Kura,” demikian laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Russia Today, Rabu (26/10/2016).

Sebuah blog pertahanan populer, MilitaryRussia.ru melaporkan, peluncuran rudal itu dimaksudkan untuk menguji hulu ledak dari glider hipersonik Rusia yang saat ini dikenal sebagai “object 4202”, atau Aeroballistic Hypersonic Warhead.


Beberapa negara sejatinya juga sedang mengembangkan teknologi glider hipersonik. AS misalnya, memiliki HTV-2, sebuah perangkat yang dikembangkan oleh DARPA yang sudah menjalani dua uji coba.

China juga mengembangkan teknologi serupa yang dinamai DF-ZF. Beijing pertama kali mengkonfirmasikan uji coba glider hipersoniknya pada 2014. India juga sedang mempelajari teknologi pesawat hipersonik, tapi tidak dengan pengembangan hulu ledak rudal strategisnya.

Object 4202 disebut-sebut dirancang untuk menjadi perangkat generasi rudal strategis berat Rusia RS-28 Sarmat atau yang dikenal sebagai rudal “Setan 2”. Foto rudal “Setan 2” beberapa hari lalu dirlis online oleh Rusia yang diklaim mampu menghancurkan wilayah seukuran Texas maupun Prancis hanya dalam serangan tunggal.  (SindoNews)

0 komentar:

Rusia Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali ke Laut Baltik

Rusia dilaporkan mengirimkan dua kapal perang berpeluru kendali mematikan yang mempunyai kemampuan mencapai Eropa ke Laut Baltik. Pengiriman dua kapal perang ini dilakukan ditengah persiapan NATO mengirimkan ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.

Rusia Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali ke Laut Baltik

Dua kapal perang tersebut awalnya adalah bagian dari armada kapal perang yang dikirimkan ke Laut Mediterania. Mereka berencana mengisi bahan bakar di Spanyol sebelum melanjutkan perjalanan menuju Suriah. Namun kapal itu malah bergerak ke Laut Utara,melewati Great Belt sekitar Denmark dan ke Laut Baltik.

Diyakini kapal-kapal itu sedang dalam perjalanan ke kantong Rusia di Baltik, Kaliningrad, yang baru-baru ini memiliki sejumlah rudal mematikan. "Dengan munculnya dua kapal kecil yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Kalibr, Armada kapal itu berpotensi menargetkan basis militer Eropa di utara," ucap sebuah sumber seperti dikutip dari Express, Kamis (27/10/2016)


Dylan White, yang bertindak sebagai juru bicara NATO mengatakan: "Angkatan Laut NATO sedang memantau kegiatan ini di dekat perbatasan kita."

Sedangkan seorang analis pertahanan dari Atlantic Council Digital Forensik Research Lab, menambahkan: "Penambahan rudal Kalibr akan meningkatkan jangkauan serangan bukan hanya dari Armada Baltik, tapi pasukan Rusia di kawasan Baltik, lima kali lipat. Dua korvet kecil, dengan kemampuan rudal nuklir modern mereka, mungkin belum memberikan dampak yang luar biasa untuk ukuran mereka di Baltik."

Armada ini menjadi berbahaya setelah diatur untuk menerima lebih lanjut tiga kapal perang bersenjata dengan rudal yang sama pada akhir 2020.

Hubungan Rusia dengan sejumlah negara Baltik menjadi lebih dan lebih menegangkan dalam beberapa bulan terakhir karena Rusia mencoba untuk memamerkan kekuatan militernya.  (SindoNews)

0 komentar:

Enam Negara NATO Siap Kirim Kekuatan Penuh ke Laut Hitam

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg menyatakan enam negara anggota organisasi itu siap mengirimkan unit angkatan laut mereka ke Laut Hitam pada 2017 mendatang. Enam negara itu diantaranya adalah Amerika Serikat (AS), Turki, dan Polandia.

Enam Negara NATO Siap Kirim Kekuatan Penuh ke Laut Hitam

Stoltenberg mencatat kemajuan dalam memperkuat kehadiran NATO di wilayah Laut Hitam. "Dengan kerangka brigadi multinasional yang dipimpin Rumania di darat dan kami sedang bekerja pada langkah-langkah di udara dan laut," seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (27/10/2016).

Stoltenberg mengatakan beberapa negara anggota menunjukkan kesediannya untuk berkontribusi menunjukkan kehadiran NATO di wilayah Laut Hitam di darat, laut, dan di udara termasuk Kanada, Jerman, Belanda, Polandia, Turki dan Amerika Serikat. "Sekutu lain juga melihat bagaimana mereka bisa berkontribusi," tambahnya.


Rencana pada peningkatan kehadiran Laut Hitam akan diselesaikan selama pertemuan lain pada menteri NATO pada bulan Februari. Berikut reunifikasi Crimea dengan Rusia, NATO telah semakin khawatir tentang Laut Hitam berubah menjadi "danau Rusia."

Stoltenberg juga mengatakan bahwa 17 negara NATO akan mendelegasikan unit mereka untuk bergabung dengan empat batalyon multinasional di darat untuk dikerahkan di Polandia dan Negara Baltik awal tahun depan. Batalyon akan dipimpin oleh AS, Inggris, Kanada dan Jerman, sedangkan negara-negara pengirim pasukan mereka termasuk Perancis, Polandia, Albania, Rumania, Kroasia dan lain-lain.

Stoltenberg menekankan bahwa NATO sedang memantau pergerakan kapal Rusia di Laut Baltik. "Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa dua kapal perang Rusia baru-baru ini memasuki Laut Baltik, dan NATO memantau gerakan ini dengan cara yang selalu kita lakukan," katanya.

Namun Stoltenberg menekankan bahwa, meskipun terjadi penumpukan pasukan di Eropa Timur, aliansi siap berdialog dengan Moskow. "Kami prihatin tentang perilaku Rusia. Dialog Bur bahkan lebih penting ketika ketegangan semakin tinggi. Dan NATO siap untuk mengadakan pertemuan duta besar dari Dewan NATO-Rusia dalam waktu dekat," katanya.  (Sindonews)

0 komentar:

Presiden Duterte Beri Waktu Dua Tahun Bagi AS Untuk Tarik Pasukan Dari Finipina

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyerukan penarikan semua pasukan asing dari Filipinan dalam jangka waktu dua tahun. Hal itu diungkapkannya saat berbicara dengan pengusaha pada awal kunjungan tiga harinya ke Jepang.


Duterte mengakui jika pernyataannya baru-baru ini tentang pemisahan militer Manila dari Amerika Serikat (AS) telah membuat marah Washington. Namun ia bertekad untuk melakukan kebijakan luar negeri yang independen.

"Saya ingin, mungkin dalam dua tahun ke depan, negara saya bebas dari kehadiran pasukan militer asing. Saya ingin mereka keluar. Dan jika saya harus merevisi atau membatalkan perjanjian, perjanjian eksekutif, ini akan menjadi manuver terakhir, latihan perang antara AS dan militer Filipina," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (27/10/2016).


Duterte mengakui jika dirinya mungkin telah mengacak-acak perasaan sejumlah pihak namun itu adalah gayanya. "Kami akan bertahan, tanpa bantuan dari Amerika, mungkin kualitas hidup yang lebih rendah, tapi seperti yang saya katakan, kami akan bertahan hidup," katanya.

Dalam kesempatan itu, Duterte mencoba meyakinkan Jepang bahwa tujuan kunjungannya ke China pekan lalu terbatas untuk kerjasama ekonomi. "Kau tahu Saya pergi ke Chiba untuk berkunjung. Dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa semua itu terkait ekonomi. Kami tidak berbicara tentang senjata. Kami menghindari pembicaraan tentang aliansi," katanya. 





Abaikan Ancaman AS

Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan yang menyerang Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan dengan warga Filipina di Tokyo, Duterte menyebut AS sebagai negara bodoh.

Duterte mengatakan, AS benar-benar bodoh dengan mengeluarkan ancaman untuk memotong semua bantuan yang mereka berikan kepada Filipina, hanya karena tidak suka dengan kebijakan anti-narkoba di Filipina. 

"Amerika benar-benar pengganggu, mereka menghukum kita karena kita melakukan perang melawan narkoba," kata Duterte dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (26/10).

"Itu adalah hal yang merendahkan AS, dengan melemparkan ancaman untuk memotong semua bantuan dengan dasar HAM. Anda (AS) dapat mengambil semuanya, itu adalah milik Anda, kami akan tetap bertahan (tanpa bantuan)," sambungnya.

Hal senada sempat diutarakan Duterte jelang keberangkatan ke Tokyo. Di depan wartawan Filipina, Duterte menyebut AS sudah diserang oleh diskriminasi.

Duterte sendiri direncanakan akan berada di Tokyo selama kurang lebih empat hari. Di ibukota Jepang itu Duterte dijadwalkan bertemu sejumlah pengusaha, dan pejabat tinggi Jepang, termasuk Perdana Menteri Shinzo Abe.  (SindoNews)

0 komentar:

Pejabat Amerika : Sia-sia Minta Korut Hentikan Program Nuklir

Direktur intelijen nasional Amerika Serikat (AS), James Clapper mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus fokus dalam hal membatasi kemampuan nuklir Korea Utara (Korut). Menurutnya, meyakinkan Korut untuk menghentikan pengembangan nuklir adalah hal yang sia-sia.

Sia-sia Minta Korut Hentikan Program Nuklir

"Saya pikir gagasan untuk denuklirisasi Korut adalah hal yang sia-sia. Mereka tidak akan melakukan itu karena itu adalah tiket mereka untuk bertahan hidup," katanya didepan Dewan Hubungan Luar Negeri seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (27/10/2016).

Clapper lantas menjelaskan perjalanannya ke Korut pada tahun 2014 lalu untuk menjamin pembebasan dua warga AS. Ia memberikan penilaian 'good taste' atas pengembangan nuklir dari perspektif negara itu.


"Mereka berada di bawah pengepungan dan mereka sangat paranoid, sehingga gagasan untuk menyerah dalam mengembangkan kemampuan nuklir, apa pun itu, adalah tidak mungkin. Yang terbaik mungkin bisa kita berharap adalah semacam penumbat, tetapi mereka tidak akan melakukan itu hanya karena kita meminta mereka. Ada beberapa bujukan yang harus signifikan," tuturnya.

Clapper juga mengungkapkan jika Pyongyang belum melakukan uji coba rudal balistik antar benua KN-08 se

Direktur intelijen nasional Amerika Serikat (AS), James Clapper mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus fokus dalam hal membatasi kemampuan nuklir Korea Utara (Korut). Menurutnya, meyakinkan Korut untuk menghentikan pengembangan nuklir adalah hal yang sia-sia.

"Saya pikir gagasan untuk denuklirisasi Korut adalah hal yang sia-sia. Mereka tidak akan melakukan itu karena itu adalah tiket mereka untuk bertahan hidup," katanya didepan Dewan Hubungan Luar Negeri seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (27/10/2016).

Clapper lantas menjelaskan perjalanannya ke Korut pada tahun 2014 lalu untuk menjamin pembebasan dua warga AS. Ia memberikan penilaian 'good taste' atas pengembangan nuklir dari perspektif negara itu.

"Mereka berada di bawah pengepungan dan mereka sangat paranoid, sehingga gagasan untuk menyerah dalam mengembangkan kemampuan nuklir, apa pun itu, adalah tidak mungkin. Yang terbaik mungkin bisa kita berharap adalah semacam penumbat, tetapi mereka tidak akan melakukan itu hanya karena kita meminta mereka. Ada beberapa bujukan yang harus signifikan," tuturnya.

Clapper juga mengungkapkan jika Pyongyang belum melakukan uji coba rudal balistik antar benua KN-08 sehingga utilitasnya tidak dapat diketahui. Rudal balistik ini diyakini mampu menyerang AS. Ia pun menyarankan kepada Washington tidak menunggu sampai Korut menguji coba rudal tersebut.

"Namun demikian, kami menganggap kemampuan Korut untuk meluncurkan rudal yang memiliki kemampuan untuk mencapai wilayah AS, tentu termasuk Alaska dan Hawaii, kami harus beranggapan mereka mampu. Kami harus membuat asumsi terburuk di sini," tukasnya.

Menanggapi hal itu, juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatkan ia tidak terlalu memusingkan komentar Clapper dan AS masih berharap untuk melanjutkan negosiasi bantuan perlucutan senjata yang terhenti sejak 2009.

"Kami terus melihat diversifikasi, denuklirisasi semenanjung Korea. Kami ingin melihat kembali ke proses pembicaraan enam pihak, dan itu berarti kita perlu melihat Korut menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk kembali ke proses mereka yang belum selesai," katanya.

hingga utilitasnya tidak dapat diketahui. Rudal balistik ini diyakini mampu menyerang AS. Ia pun menyarankan kepada Washington tidak menunggu sampai Korut menguji coba rudal tersebut.

"Namun demikian, kami menganggap kemampuan Korut untuk meluncurkan rudal yang memiliki kemampuan untuk mencapai wilayah AS, tentu termasuk Alaska dan Hawaii, kami harus beranggapan mereka mampu. Kami harus membuat asumsi terburuk di sini," tukasnya.

Menanggapi hal itu, juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatkan ia tidak terlalu memusingkan komentar Clapper dan AS masih berharap untuk melanjutkan negosiasi bantuan perlucutan senjata yang terhenti sejak 2009.

"Kami terus melihat diversifikasi, denuklirisasi semenanjung Korea. Kami ingin melihat kembali ke proses pembicaraan enam pihak, dan itu berarti kita perlu melihat Korut menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk kembali ke proses mereka yang belum selesai," katanya.  (SindoNews)

0 komentar:

Pentagon Nyatakan Defcon 3, AS bersiap perang lawan Rusia

Konflik Suriah membuat ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia terus mengarah titik nadir. Kedua negara saling mengancam, bahkan Presiden Vladimir Putin memperingatkan warganya untuk bersiap-siap jika terjadi perang.

Pentagon Nyatakan Defcon 3, AS bersiap perang lawan Rusia

Hal yang sama juga dilakukan AS. Negara ini telah meningkatkan sistem pertahanannya menjadi Defcon level 3, artinya Pentagon tak lagi memandang sebelah mata terhadap ancaman-ancaman Rusia. Bahkan, negara ini bisa mengerahkan Angkatan Udaranya dalam hitungan 15 menit.

Defcon berarti 'kondisi kesiapan pertahanan', di mana negara dalam keadaan bersiap untuk menghadapi ancaman dari luar, seperti perang nuklir. Defcon terdiri atas lima level, di mana level kelima merupakan level paling terendah, di mana negara dirasa aman dari ancaman apapun.


Sebaliknya, Defcon level satu merupakan tanda bahaya. Jika itu terjadi, maka negara memiliki hak untuk menggunakan opsi militer guna menetralisir perang nuklir, dan melakukan respons cepat terhadap setiap ancaman. Sedangkan level tiga berarti Angkatan Udara AS bisa dimobilisasi hanya dalam waktu 15 menit.

Berdasarkan laporan dari media setempat, saat ini AS telah menetapkan Defcon 3. Penetapan ini dilakukan sesuai meningkatnya tensi, kejadian di dunia, dan kemungkinan pernyataan perang terhadap Rusia.

Tensi ketegangan itu terjadi setelah AS dan Rusia saling menyalahkan atas rusaknya perjanjian gencatan senjata, di mana terjadi pengeboman terhadap iringan bantuan, dan serangan terhadap Kota Aleppo. Di mana AS melindungi pasukan pemberontak dan Rusia berdiri di belakang Bashar al-Assad.

Belum ada penjelasan resmi dari pemerintah AS tentang penetapan Defcon 3 terhadap sistem pertahanan mereka. Apalagi, Rusia telah menyatakan bergabung dengan China untuk menghentikan operasi AS dalam membangun jaringan misil di Eropa dan Asia. (Merdeka)

0 komentar:

Berpaling dari Amerika Serikat, Filipina Akan Berkoalisi Dengan China

Tanda-tanda Filipina akan berpaling dari Amerika Serikat (AS) semakin terlihat, seiring dengan pernyataan terbaru yang dilontarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Pemimpin Filipina itu mengatakan, hanya China yang bisa membantu Filipina.

Berpaling dari Amerika Serikat, Filipina Akan Berkoalisi Dengan China
Duterte

"Kakek saya adalah orang Cina. Hanya China yang dapat membantu kita," kata Duterte dalam sebuah pernyataan, jelang keberangkatannya ke Beijing, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (18/10).

"Semua yang saya perlu lakukan adalah berbicara dan jabat tangan erat dari para pejabat (China) dan mengatakan bahwa kita orang Filipina dan kami siap untuk bekerja sama dengan Anda, untuk membantu kami dalam membangun perekonomian kita dan membangun negara kita," sambungnya.


Duterte mengatakan, pendapatan perkapita Filipina terus jatuh sejak pergantian milenium. Duterte mengklaim, ia memiliki rencana infrastruktur besar bagi tanah airnya, yang tidak bisa direalisasikan karena kurangnya persediaan modal.

"Jika kami dapat memiliki hal-hal yang telah Anda berikan ke negara-negara lain dengan cara memberikan bantuan, kami juga ingin menjadi bagian dari itu dan menjadi bagian dari rencana yang lebih besar dari China tentang seluruh Asia, khususnya Asia Tenggara," sambungnya.

Duterte dijadwalkan akan melakukan kunjungan selama empat hari ke China. Di sana, ia akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Negeri Tirai Bambu itu, termasuk melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jin-ping.


Warga Filipina Lebih Percaya AS Ketimbang China

Sebuah hasil survei yang dilakukan terhadap warga Filipina menunjukkan jika mereka lebih percaya Amerika Serikat (AS) ketimbang China. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan retorika Presiden Rodrigo Duterte yang anti AS dan mendadak merapat ke China.

Menurut survei yang dilakukan oleh Social Weather Stations, 55 persen warga Filipina sedikit percaya kepada AS ketimbang China berbanding 11 persen dengan mereka yang ragu terhadap AS. Survei ini dilakukan sejak 24 hingga 27 September.

Sementara lebih dari tiga per empat, atau 76 persen, dari 1.200 responden sangat percaya kepada AS berbanding 22 persen dengan mereka yang merasakan hal yang sama terhadap China. Jajak pendapat ini tidak meminta responden untuk menjelaskan pandangan mereka seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/10/2016).

Duterte menunjungi China pada hari ini didampingi oleh setidaknya 200 delegasi bisnis, saat ia melihat peluang untuk membuka aliansi komersial baru dengan Beijing. Duterte menyatakan hal itu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Filipina dan diversifikasi kebijakan luar negeri yang terlalu bergantung dengan Washington.

Duterte telah mencerca dengan garang AS sebagai sekutu lamanya dan bekas penjajah. Ia mengeluhkan sikap Presiden Barack Obama yang terlalu mendikte terkait perang anti narkoba yang diterapkan oleh Duterte. Ia bahkan sempat mencerca Obama dengan kata-kata 'pergilah ke neraka.'  (SindoNews)

0 komentar:

Amerika Serikat Resmikan Kapal Destroyer USS Zumwalt

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyambut lahirnya kapal perang terbaru mereka. Kapal yang diberi nama Zumwalt itu adalah kapal perusak terbesar dan paling canggih seharga USD4,5 miliar.

"Jika Batman memiliki kapal perang, itu akan menjadi USS Zumwalt. Selama Presiden kita dan Anda orang Amerika memiliki nafsu tak terpuaskan untuk keamanan, maka saya memiliki nafsu tak terpuaskan untuk hal-hal mempertahankan keamanan itu," kata Komandan Komando Pasifik AS Laksamana Harry Harris seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (16/10/2016).


Amerika Serikat Resmikan Kapal Destroyer USS Zumwalt

Menurut sekretaris Angkatan Laut (AL) AS, Ray Mabus, USS Zumwalt adalah lompatan kuantum untuk kapal AL. "Ini yang pertama dari jenis pembuka jalan bagi kelas baru kapal perang, sistem baru yang bisa kita gunakan dan ityu akan memperluas hal yang dapat kita lakukan dan cara kita melakukannya," kata Mabus.


USS Zumwalt memiliki panjang 610 kaki dengan bentuk sudut yang tajam untuk meminimalkan pendeteksian radar. Kapal akan terlihat jauh lebih kecil di radar. Anjungan kapal ini mirip dengan pesawat Star Trek dimana dua kursi dikelilingi oleh hampir 360 monitor video.

Kapal ini cukup tenang di banding kapal lain, yang membuat Zumwalt sulit untuk dideteksi, dilacak dan diserang. Sebuah deckhouse dengan komposit mampu membuatnya tersembunyi dari radar dan sensor lainnya. Zumwalt diperkuat dengan sistem senjata terbaru yang mampu memuntahkan 600 proyektil bertenaga roket dengan target lebih dari 70 mil jauhnya.

Zumwalt mampu meluncurkan rudal jelajah Tomahawk, Evolved Sea Sparrow Rudal, rudal standar dari permukaan ke udara dan rudal anti kapal selam dari 80 tabung rudal. Zumwalt juga dilengkapi dengan lambung untuk menusuk gelombang konvensional yang membuatnya bergerak dengan sangat halus. Kapal dengan berat hampir 15 ribu ton ini dilengkapi dengan teknologi canggih dan kemampuan yang memungkinkannya diterjunkan dalam berbagai misi baik defensif maupun ofensif dimana pun dibutuhkan. (SindoNews)

0 komentar:

Militer Iran Tunjukan Kemampuan Tempur Udara Selama Tiga Hari

Militer Iran dilaporkan menggelar latihan pertahanan udara untuk memamerkan kekuatan udara mereka. Latihan ini digelar di wilayah Isfahan, yang berada di bagian tengah negara tersebut.

Angkatan Udara Iran atau IRIAF akan melakukan latihan militer tersebut selama tiga hari. Pesawat pengebom, pesawat pengintai, dan drone yang baru saja mereka rilis akan terlibat dalam latihan ini.


Militer Iran Tunjukan Kemampuan Tempur Udara Selama Tiga Hari

"Latihan kali ini hanya akan menunjukan bagian dari kemampuan kami untuk melindungi wilayah udara negara kami," kata pejabat IRIAF, Brigadir Jenderal Massoud Rouzkhosh dalam sebuah pernyataan.

"Latihan perang ini ditujukan untuk melawan serangan udara yang dilancarakan oleh musuh-musuh kami," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (17/10).


Kekuatan IARIF sendiri bisa dikatakan lebih lemah dibandingkan dengan negara lain di kawasan. Alasannya, mayoritas dari jet tempur Iran adalah jet tempur buatan Amerika Serikat (AS), yang didapat Iran sebelum revolusi pada tahun 1979.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir IARIF diketahui tengah getol mengembangkan kekuatan tempur mereka, termasuk pengembangan drone. Dimana, beberapa waktu lalu IARIF meluncurkan drone pertama buatan dalam negeri Iran.

Drone itu diketahui merupakan tiruan drone buatan AS yang jatuh dan disita oleh militer Iran lima tahun lalu.  (SindoNews)

0 komentar:

Rusia Kembangkan Senjata Laser 'pembunuh' Drone

Pemerintah Rusia baru saja memamerkan teknologi baru mereka sebuah meriam 'microwave'. Senjata ini tidak ada hubungannya dengan alat masak di rumah, namun senjata pelumpuh drone.


Meriam laser iini dikembangkan oleh lembaga United Instrument Manufacturing Corporation (UIMC) dan termasuk jenis directed-energy weapon (DEW). Alat ini didesain untuk menonaktifkan sistem pengontrol drone guna membuatnya kehilangan kontrol.

Hebatnya lagi, meriam laser ini juga mampu menonaktifkan rudal dengan metode yang sama. "Beberapa model senjata ini telah dikembangkan dan menunjukkan keefektifan mereka," ujar ilmuwan UIMC.


Untuk bisa membunuh drone, meriam tadi menggunakan gelombang microwave super kuat. Setelah gelombang microwave dihasilkan oleh sebuah generator, akan digunakan antena mirip parabola untuk memfokuskan gelombang tadi ke arah drone. Nah gelombang yang terfokus tadi akan membakar alat elektronik di dalam drone, mirip kaca pembesar yang dipakai untuk membakar kertas.

Hingga saat ini, pemerintah Rusia terkait mengungkapkan bila meriam laser ini mempunyai jangkauan yang cukup jauh, sekitar 10 kilometer. Jadi, setiap drone asing atau rudal yang masuk jangkauan laser ini bisa dirusak sistem kontrolnya tanpa perlu memakai pesawat atau drone lain. (Merdeka)

0 komentar: